BAB I
A. PENDAHULUAN
Banyak proses yang berlangsung dalam daun, tetapi yang menjadi pembeda dan yang terpenting ialah proses pembuatan bahan makanan. Tumbuhan hijau memiliki kemampuan membuat makanan dari bahan-bahan baku dari tanah dan udara, dan pada aktifitas inilah bergantung kehidupan tumbuhan dan kehidupan seluruh binatang dan manusia.
Seluruh benda hidup memerlukan energi tidak saja untuk pertumbuhan dan reproduksi, tetapi juga untuk mempertahankan kehidupan itu sendiri. Energi ini berasal dari energi kimiawi dalam makanan yang dikonsumsi, sedangkan makanan itu asalnya dari proses fotosintesis.
Daun berfungsi sebagai organ utama fotosintes pada tumbuhan tingkat tinggi. Evolusi daun telah mengembangkan suatu struktur yang akan menahan kekerasan lingkungan namun juga efektif dalam penyerapan cahaya dan cepat dalam pengambilan CO2 untuk fotosintesis. Kebanyakan daun tanaman budidaya mempunyai :
1. Permukaan luar yang luas dan datar,
2. lapisan pelindung permukaan atas dan bawah,
3. banyak stomata per satuan luas,
4. permukaan daun yang luas dan rongga udara yang saling berhubungan,
5. sejumlah besar kloroplast dalam setiap sel, dan
6. hubungan yang erat antara ikatan pembuluh dan sel-sel fotosintesis.
Sehelai daun yang ideal untuk pertukaran gas dan penangkapan cahaya adalah setebal satu sel, tetapi kekerasan lingkungan alami menuntut beberapa lapisan sel dan pelindung permukaan agar tetap lestari
B. TUJUAN
Tujuan dari penelitian pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau adalah: mengetahui pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap kecepatan fotosintesa tanaman Hydrilla verticulata.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah intensitas cahaya berpengaruh terhadap cepat fotosintesis tumbuhan Hydrilla verticulata ?
D. HIPOTESIS
1. Cahaya sangat berpengaruh terhadap cepat fotosintesis tumbuhan Hydrilla verticulata
BAB II
A. ALAT DAN BAHAN
• Tanaman Hydrilla verticulata
• Gelas beaker
• Air
• Funel
• Tabung Reaksi
• Stropwatch
B. LANGKAH PERCOBAAN / PROSEDUR
1. Setting Percobaan (Waktu dan Tempat Percobaan)
Waktu : 30 Menit
Tempat : Cukup Cahaya : Di lapangan sekolah
Kurang Cahaya : Di dalam kelas
2. Variabel Penelitian
• Variabel bebas : Cahaya.
• Variabel terikat : Banyak gelembung,
• Variabel kontrol: Kadar air, kelembaban , dan pH kapas, kualitas tanaman, nutrisi.
3. Definisi Operasional Variabel (Bentuk-bentuk Perlakuan)
• Variabel bebas (Cahaya) :
Tanaman Hydrilla verticulata diletakkan di tempat yang kurang mendapat cahaya dan cukup cahaya.
• Variabel terikat (Banyak Gelembung) :
Tanaman Hydrilla verticulata diamati banyak gelembung yang digasilkan dalam jangka waktu tiap 10 menit.
• Variabel kontrol (kadar air) :
Diukur kadar air tanaman Hydrilla verticulata.
4. Cara Pengamatan / Pengukuran
1. Siapkan alat dan bahan.
2. gelas beaker diisi dengan air sampai ¾ bagian, sebanyak 2 buah.
3. Dimasukkan Hydrilla verticulata ke dalam gelas beaker dan ditahan dengan menggunakan funnel hingga setinggi 2cm dari dasar gelas beaker dan ditegakkan dengan menggunakan kawat
4. Beri air pada gelas penutup sam[pai tidak ada gelembung lagi.
5. Ditutup ujung funnel dengan tabung reaksi sehingga berisi air tetapi tidak boleh ada gelembung udara di dalam tabung reaksi
6. Beri nama A dan B pada masing-masing gelas beaker.
7. Letakkan gelas A di tempat yang mendapat cahaya.
8. Letakkam gelas B di tempat yang kurang cahaya
9. Amati pada interval 10 menit sebanyak 3 kali.
10. dihitung kecepatan fotosintesis dengan banyaknya helembung yang naik ke atas gelas penutup.
BAB III
A. DATA HASIL PERCOBAAN
1.1 Tabel Pengamatan
Terang
Interval Waktu (tiap 10 menit) 0-10 10-20 20-30
Banyak Gelembung 4 14 25
Gelap
Interval Waktu (tiap 10 menit) 0-10 10-20 20-30
Banyak Gelembung 2 4 14
B. ANALISA DATA
Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan fotosintesa antara Tanaman yang berada di tempat terang lebih cepat berfotosintesa daripada di tempat yang kekurangan cahaya. Hal ini terjadi karena proses fotosintesis dibantu demgam adanya cahaya hal ini sesuai dengan teori yang telah dikemukakan dan telah diakui.
Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa kecepatan fotosintesa yang paling cepat adalah pada menit ke 30 di tempat yang mendapatkan banyak cahaya.
Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa kecepatan fotosintesa yang paling lambat adalah pada menit ke 10 di tempat yang kurang mendapatkan cahaya.
Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi proses fotosintesa selain cahaya yaitu air, karbondioksida, dan suhu. Hal ini sesuai dengan teori yang menjelaskan Fotosintesis bergantung pada :
a. faktor luar, yaitu hara , mineral, air, karbondioksida, suhu, dan energi
b. faktor dalam, yaitu pigmen, enzim, dan tingkat organisasi.
Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa CO2 berpengaruh terhadap kecepatan fotosintesa, dimana NADH dan ATP diproduksi oleh reaksi terang dan dipakai untuk merombak organik CO2 menjadi organik karbon.
BAB IV
1. Kesimpulan
1. Dari percobaan tersebut diketahui proses fotosintesis yang paling lama terjadi pada menit 10 di tempat yang kekuranagan cahaya
2. Proses Fotosintesis yang paling cepat terjadi pada menit ke 30 di tempat yang mendapatkan cahaya.
3. Dari percobaan tersebut diketahui tumbuhan yang berada di tempat yang mendapat banyak cahaya memiliki kecepatan rata-rata fotosintesa lebih cepat daripada tumbuhan yang diletakkan di tempat yang kurang mendapat cahaya
2. Saran
Sebaiknya praktikum dilakukan pada pagi hari saat matahari mulai muncul agar didapat hasil yang akurat dan sebaiknya membawa payung pada saat praktikum supaya tidak kepanasan.
1 komentar:
makasih infonya.. :)
Posting Komentar