5 November 2009

Menghadapi Kebiasaan Telat


Telat mungkin masih merupakan kebiasaan yang terjadi di negara kita. jangankan kita sendiri, acara besar seperti pernikahan pun telat dari jadwal, namun jika sudah terbiasa maka para undangan juga tidak terlalu memusingkan masalah itu. berbeda dengan negara jepang. Mereka sangat menghargai waktu. tidak ada waktu yang terbuang percuma, coba bandingkan dengan penggunaan waktu di negara kita. cukup miris juga ya?


masyarakat Jepang lebih terbiasa datang lebih cepat 5 hingga 10 menit dari waktu yang sudah dijanjikan. Waktu lebih dapat digunakan dengan seefisien mungkin, dan yang paling habat lagi, bila mereka sedang naik kereta atau bis, mereka lebih suka membaca buku atau melakukan kegiatan yang berguna sepeti melakukan kerjaannya, tidak heran bila negara mereka sangat maju daripada negara kita.

waktu adalah uang, pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita. jika kita pikir memang hal tersebut benar, dan mungkin saja waktu lebih berharga dari waktu karena kita tidak dapat membeli waktu dengan uang. lita tidak dapat membeli waktu untuk kembaki lagi ke masa lalu, jika bisa, mungkin saja hal tersebut bisa menjadi bisnis yang menggiurkan.

Karena berharganya waktu, jangan sampai waktu yang berharga tersebut berlalu begitu saja. jika anda masih sering datang telat. mungkin anda harus mengubah kebiasaan anda. berikut langkah-langkahnya:

1. Cari keuntungannya
Langkah pertama untuk membuat kita lebih tepat waktu adalah menyiapkan “hadiah” yang akan diberikan untuk diri sendiri. Tak ada salahnya berpikir sedikit egois; kira-kira apa timbal balik yang akan saya dapatkan kalau saya tepat waktu, dan apa dampaknya kalau saya terlambat datang kerja atau ke sebuah acara.

Dengan kata lain, cari tahu apa untung-ruginya untuk anda. Hindari kata-kata yang bersifat umum seperti reputasi di kantor. Buatlah lebih spesifik lagi. Misalnya, kalau saya terlambat datang maka gaji akan dipotong. Atau, kalau saya datang lebih awal, pekerjaan lebih cepat selesai dan bisa pulang lebih cepat.

2. Ubah pola pikir
Orang-orang yang sering telat biasanya melakukan hal ini: memajukan jam 10 menit lebih awal agar punya waktu untuk bersiap dan berangkat lebih awal. Kenyataannya, karena hanya penunjuk waktunya saja yang berubah, pola pikirnya tidak. Akibatnya, kita tetap saja bersikap santai karena tahu masih ada waktu beberapa menit lagi.

Bila ingin berhasil mengubah kebiasaan, ubah juga pola pikir Anda. Tanamkan dalam pikiran Anda bahwa ngaret adalah kebiasaan buruk dan merugikan orang lain. Bila Anda ada janji pertemuan jam 10, tanamkan dalam pikiran bahwa waktu pertemuan adalah jam 9.30.

3. Cari kesibukan saat menunggu
Menurut Julie Morgenstern, penulis buku Time Management from the Inside Out, ada sebagian orang yang takut dan panik bila harus menunggu. “Mereka jadi cemas karena menunggu dan tak melakukan apa-apa,” katanya. Karena itulah orang-orang dalam kelompok ini lebih suka datang terlambat.

Bila anda juga termasuk orang yang tak suka bengong di ruang tunggu, rencanakan kegiatan apa yang akan dilakukan selama menunggu. Misalnya, memeriksa berkas presentasi, cek email, dan masih banyak lagi. Intinya, ubahlah waktu tunggu Anda menjadi waktu yang berguna.

4. Hindari kesibukan sebelum berangkat
Hindari melakukan hal-hal kecil sebelum Anda berangkat ke kantor atau tempat pertemuan. Terkadang hal kecil pun bisa menyita perhatian dan waktu kita.

0 komentar: