7 November 2009

Pengambilan Raport Sisipan


Menunggu hasil rapot mungkin bagi kebanyakan orang adalah hal yang menegangkan. Apakah hasilnya bagus atau jelek? jika bagus mungkin tidak akan jadi masalah. tapi bagaimana jika hasilnya tidak memuaskan.


Akhirnya pikiran itu juga datang di otakku. hari ini ada pembagian rapot sisipan, hasil dari evaluasi belajarku di sekolah selama 4 bulan. jika dipikir-pikir sebetulnya perasaan tegang tidak usah menjadi beban kalo kita memang belajar dengan sungguh-sungguh.

Tapi bagaimanapun juga penyesalan akan datang terakhir. nasi sudah menjadi bubur. jadi seterusnya bagaimana kita menyikapinya, apakah akan menjadi batu loncatan untuk berubah menjadi lebi baik atau tetap tidak ingin berubah.

perkiraan pertama pelajaran yang bakalan merosot adalah PKN ternyata salah, justru tertera angak 9 di kertas itu. sempat kaget juga, tidak menyangka justru pelajaran Fisika yang ternyata turun sampai angka 6.

Apakah pemberian rapot sisipan perlu dilakukan? pertanyaan itu sering dilontarkan dari teman-teman yang menganggap rapot sisipan itu hanya buang-buang waktu. sebetulnya tujuan lain dari rapot sisipan tidak hanya siswa yang menjadi sasaran evaluasi tapi bisa juga dilakukan pendekatan terhadap orang tua siswa. dari kegiatan seperti itu para guru dapat meneruskan laporan tentang perkembangan anak didiknya.

diharapkan tidak hanya guru yang memacu anak didiknya untuk terus tetapi juga dapat dipantau oleh orang tua. jadi pemberian rapot sisipan itu bukan hal yang sia-sia.

0 komentar: